Selasa, 21 Februari 2012

HUKUM ARAK DI AL-QURAN

"Mereka" mengatakan bahwa hukum Arak di Al Qur'an adalah "amburadul"
================================================
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

2:105. Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar.

2:106. Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?

Lebih baik sekiranya tulisan anda tidak diakhiri dengan kata-kata MiiiiiKKiiiiiir? Karena Muslim adalah PEMIKIR.

Hati-hati, Al Qur'an bukanlah Kitab orang Indonesia yang bisa seenaknya diotak-atik, apalagi oleh orang seperti anda. Jangan bosan dengan tulisan ini:
Di ayat 105, Allah menerangkan bahwa golonganmu itu, tahu bahwa Muhammad adalah benar-benar Nabi yang diutus sebagai Utusan terakhir (Ulangan 18:18 + 34:10), maka dengan segala cara mereka melakukan segala strategi untuk membuat Dakwahnya gagal. Tapi tipu daya mereka sudah diketahui. Anda tak bisa membayangkan bagaimana merahnya muka-muka ahli kitab dan orang-orang musyrik ketika mulut Muhammad membacakan ayat 105 tadi. Kita tidak perlu membangkitkan mereka untuk mengaku betapa hebat keguncangan hati mereka pada saat itu? Kenapa? Mereka berkata: bagaimana si Muhammad tahu bahwa kita datang untuk menghujatnya? tapi sebagian dari mereka mengatakan.... Wajar, Muhammad adalah ahli sihir! Dan sifat itu terus menerus diwariskan hingga detik ini, anda lah BUKTINYA! Coba kalian yang mikir! Tidak ada ayat di Qur'an yang menghina Yesus, tapi anehnya Pengikut Yesus malah menghina Kitab yang telah mengangkat derajatnya.

Di ayat 106, Allah sangat tahu kondisi pada saat itu. Muhammad sedang menghadapi suatu umat yang dikenal lebih rendah dari pada binatang, Jahiliyah! umat yang bodoh! Maka tahap-tahap penerapan hukum harus berkesinambungan. Maka tanyakan kepada kami, apa yang dimaksud dengan makna dari ayat 106 itu, jangan langsung menghujat saja! Apa seperti itu etika dialog?
Contoh pembuktian penerapan hukum dalam Al Qur'an:
Ketika Islam datang di Tanah Arab, kondisi pada saat itu sama saja dengan Eropa, hampir seluruh penduduknya adalah PEMABUK BERAT! Bisa dibayangkan jika wahyu yang turun pertama kali untuk hukum pemabuk bersifat "to the point", maka dakwah Muhammad tidak akan berumur lebih dari 2 jam. Tapi Allah dengan segala rencanaNya mengatur ayat demi ayat supaya para manusia BODOH ini sedikit terbuka. Apa ayat yang pertama turun untuk PEMABUK?

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir,
(Al Baqarah: 219).

Lihat! Pesan pertama yang mengesankan! "Mereka bertanya kepadamu Muhammad tentang khamar dan judi", dan anda bisa baca sendiri begitu rapi susunan kalimatNya. Tapi kemudian Allah tidak mau berlarut-larut membiarkan khamar terus diminum, maka Allah kemudian menurunkan Pesan Kedua :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan ....
(An Nisa: 43).

Sampai disitu? oh tidak! Allah cukup dua kali memberikan pesan lunak! akhirnya Pesan yang ketiga kalinya berbunyi :

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
(Al Maidah: 90-91).

APAKAH INI YANG ANDA MAKSUD DENGAN "AMBURADUL"?
=====================================
Nah sekarang coba anda terapkan ayat ini:
(Amsal 31:6-7)
Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu kepada yang susah hati.
Biarlah ia minum dan melupakan kemiskinannya, dan tidak lagi mengingat kesusahannya.

Lihat betapa hebat jika ayat ini diterapkan kepada orang Indonesia yang miskin. Orang miskin di Indonesia tidak perlu susah2 membelinya tapi sudah ada yang mensubsidi anggur itu, tinggal mabuk aja, beres!
Maka Yesus tidak salah ketika ia mengucapkan :
(Injil MENURUT Matius 7:15-20)

"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar